Alinaone.org – Pernah nggak sih, kamu ngerasa udah capek banget buat move on, tapi tiap malam malah makin keinget? Lagu-lagu yang dulu jadi soundtrack hubungan kalian, sekarang malah nyayat kayak pisau silet yang baru diasah. Move on itu kayak ngelepas layangan yang talinya udah nyangkut di hati. Dilepas susah, ditarik malah luka.
Rekomendasi Playlist Buat Kamu yang Lagi Mencoba Move On Tapi Gagal
Tenang, kamu nggak sendiri. Di dunia ini banyak yang lagi jungkir balik buat lupain seseorang yang bahkan mungkin nggak inget kita lagi. Dan buat nemenin perjalanan kamu yang penuh liku (dan air mata), aku udah siapin playlist spesial. Ini bukan sembarang playlist. Ini semacam pelampiasan. Penyalur rasa. Penumpah air mata. Penjaga malam. Teman sunyi.
Baca Juga : Spotify dan Perjalanan Waktu Lewat Lagu yang Paling Saya Sukai
Adele – Someone Like You
Lagu pembuka yang wajib. Begitu nada pianonya masuk, langsung deh air mata ngalir tanpa permisi. Suaranya Adele tuh kayak pelukan hangat yang menyakitkan. Liriknya? Waduh, dalem banget. Bukan cuma soal kehilangan, tapi juga tentang nerima kenyataan bahwa dia udah bahagia… sama orang lain. Perih, bro. Tapi ya gitu kenyataan hidup, nggak semuanya bisa kita punya. Kadang, yang kita cinta malah jadi kenangan paling nyakitin.
Tulus – Hati-hati di Jalan
Tulus tuh semacam pencerita yang nyusup ke relung-relung hati paling dalam. Lagu ini kayak doa… tapi penuh getir. “Kita adalah rasa yang tepat di waktu yang salah.” Nah, kalimat itu udah cukup buat ngebikin hati kita yang patah makin retak. Kadang, bukan karena nggak saling sayang. Tapi karena waktu, keadaan, atau semesta emang nggak mendukung. Move on? Sulit. Apalagi kalo masih inget semua rencana yang pernah dibangun bareng.
Noah – Separuh Aku
Ariel dan kenangan lama. Kombinasi maut buat yang lagi gagal move on. Lagu ini tuh semacam representasi dari hati yang masih keinget sama seseorang, meski udah tau nggak bakal bisa balik. Liriknya kayak nembus dinding emosi paling kokoh. “Kau tak akan mengerti, beratnya hidupku ini.” Yup, bener banget, bro. Bahkan kamu sendiri pun kadang nggak ngerti kenapa susah banget lepasin dia.
Glenn Fredly – Akhir Cerita Cinta
Almarhum Glenn selalu punya tempat khusus di hati para pejuang cinta. Lagu ini tuh kayak perpisahan yang nggak pernah kamu siapin. Setiap baitnya nyesek. Setiap nadanya… ngiris. Rasanya kayak kamu baru aja ditinggal di tengah hujan deras, tanpa payung, tanpa pelukan. Kalau denger lagu ini di malam hari, siap-siap mata sembab keesokan paginya.
Raisa – Usai di Sini
Lagu yang cocok buat kamu yang akhirnya sadar, semua ini emang harus berhenti. Tapi sadar doang nggak cukup buat bikin hati legowo, kan? Raisa bawa perasaan itu ke level berikutnya. “Tak sanggup lagi terus bertahan, perlahan ku harus relakan.” Kadang, yang tersulit itu bukan melepas, tapi menerima bahwa nggak ada lagi “kita”. Dan saat kamu denger lagu ini, rasanya semua kenangan kayak diputarkan ulang di kepala, terus-menerus, tanpa jeda.
Yura Yunita – Dunia Tipu-tipu
Kalo kamu lagi ngerasa dunia ini nggak adil, lagu ini bakal ngasih validasi. Kayak dipeluk dari belakang sambil dibisikin, “nggak apa-apa, kamu nggak sendiri.” Dunia ini kadang emang penuh tipu-tipu. Janji manis berubah jadi dusta. Rencana indah berubah jadi reruntuhan. Lagu ini bukan buat nangis, tapi lebih ke ngerasa tenang dalam luka.
Sam Smith – Too Good at Goodbyes
Kalau kamu udah berkali-kali disakiti, lama-lama jadi kebal, kan? Atau pura-pura kebal? Lagu ini cocok banget buat kamu yang lagi ngerasa “udah cukup.” Tapi tetep aja, tiap kali nyoba pergi, hatimu narik lagi ke masa lalu. Sam Smith kayak guru patah hati yang ngajarin gimana caranya bertahan dengan luka yang belum sembuh.
Kunto Aji – Rehat
Ini bukan cuma lagu, ini mantra penyembuh. Bukan tentang cinta, tapi tentang kamu. Tentang pentingnya berhenti sejenak. Menyembuhkan. Menghela napas. Karena kadang kita terlalu sibuk mengejar bayangan orang lain, sampai lupa jaga diri sendiri. Rehat bukan berarti kalah, tapi cara paling berani buat nyelametin hati.
Fiersa Besari – Waktu yang Salah
Dengerin lagu ini kayak duduk di atas kenangan. Pelan-pelan, kamu akan diseret balik ke masa-masa indah… dan pahit. “Kita adalah kisah yang tak akan usai meski waktu memaksa.” Fiersa, dengan lirik puitisnya, berhasil ngebuat luka terasa indah. Dan ironi dari lagu ini? Semakin kamu dengerin, semakin sulit buat benar-benar pergi.
Pamungkas – To The Bone
Lagu ini bukan cuma soal cinta yang belum padam, tapi juga tentang keinginan untuk dimengerti. Tentang rasa yang masih kuat meski udah berkali-kali dilukai. Ada harapan kecil di balik setiap liriknya, kayak lilin kecil di tengah ruangan gelap. Dan kamu, entah kenapa, nggak bisa padamkan cahaya itu.
Baca Juga : Memahami Algoritma Spotify Kok Bisa! Dia Tahu Selera Kita?
Bonus Track Sunyi
Kadang, yang kamu butuh bukan lagu, tapi sunyi. Beneran, deh. Diam itu punya suara sendiri. Di balik hening, ada bisikan-bisikan kecil dari hati yang jarang kamu dengar. Jadi, setelah dengerin playlist ini, coba duduk di kamar, matikan lampu, tarik napas panjang, dan diam. Dengerin sunyi. Dengerin diri sendiri. Kadang, move on bukan tentang ngelupain, tapi tentang menerima. Pelan-pelan. Tanpa paksaan.
Penutup
Nggak semua cinta berujung bahagia. Nggak semua cerita butuh akhir yang indah. Tapi semua luka… bisa sembuh. Dengan waktu. Dengan kesadaran. Dengan musik. Playlist ini mungkin nggak akan langsung bikin kamu move on. Tapi semoga bisa nemenin kamu di perjalanan panjang yang kadang sepi, kadang gelap, kadang juga absurd banget.
Dan kalau kamu masih ngerasa gagal, nggak apa-apa. Gagal bukan berarti kalah. Gagal cuma berarti… kamu masih sayang. Dan itu manusiawi. Nggak semua rasa harus diselesaikan. Beberapa cukup dikenang, disimpan, dan dijadikan pelajaran.
Jadi, pasang earphone-mu. Biarkan lagu-lagu ini jadi jembatan antara kamu yang kemarin dan kamu yang akan sembuh.