Bumi Pernah Berhenti Berputar Saat Kau Memelukku (Aliana Novel)

Alinaone.org – Ada detik yang tidak bisa dijelaskan oleh jam dinding, bahkan oleh teori fisika paling rumit sekalipun. Detik ketika bumi—yang katanya tak pernah berhenti berputar—mendadak beku. Bukan oleh suhu, bukan oleh es. Tapi oleh pelukanmu. Bumi Pernah Berhenti Berputar Saat Kau Memelukku Aku masih mengingatnya, sejelas hujan yang pertama kali mengaburkan pandangan kita di … Baca Selengkapnya

Satu-satunya Hujan yang Tak Membasahi Hatiku (Alina Novel)

Alinaone.org – Langit sore itu kelabu. Tapi bukan kelabu yang menggertak petir atau menebar badai. Ini kelabu yang lelah, kelabu yang menyerah. Jalanan lengang seperti menahan napas, dan angin bertiup pelan seolah tak ingin menyinggung siapa pun. Tapi ada yang bergemuruh di dalam diriku—bukan petir, bukan angin, tapi kenangan yang terus mengetuk-ngetuk pintu kesadaran. Satu-satunya … Baca Selengkapnya

Perjalanan Panjang Menuju Pintu yang Tak Pernah Kubuka (Alina Novel)

Alinaone.org – Angin malam menyusup lewat celah jendela tua yang sudah lapuk. Aku duduk di kursi rotan, ditemani segelas kopi yang tak lagi hangat dan sebuah koper tua yang berdebu di sudut ruangan. Sudah lama aku memandangi koper itu, seperti seorang anak kecil menatap monster di bawah ranjang. Benda itu bukan sekadar koper; ia adalah … Baca Selengkapnya

Kamar Kosong Tempat Aku Menyembunyikan Semua Versi Diriku (Alina Novel)

Alinaone.org – Ada satu kamar di ujung lorong rumah tua peninggalan kakekku yang selalu tertutup rapat. Tak ada yang pernah masuk sejak kami pindah ke sana sepuluh tahun lalu. Ibuku bilang itu kamar kosong, tak perlu diusik, apalagi dibuka. Tapi, dari kecil aku tahu, itu bukan sekadar kamar kosong. Kamar Kosong Tempat Aku Menyembunyikan Semua … Baca Selengkapnya

Kucing Putih yang Selalu Menuntunku ke Kenangan Buruk (Alina Novel)

Alinaone.org – Aku pertama kali melihatnya di ujung gang sempit yang bau amis dan selalu basah walau musim kemarau. Seekor kucing putih. Bulu-bulunya tebal seperti kabut pagi yang belum sempat dikejar mentari. Matanya… astaga, matanya! Hijau terang, nyaris seperti dua lentera kecil yang menyala di tengah malam paling kelam. Kucing Putih yang Selalu Menuntunku ke … Baca Selengkapnya

Surat yang Ditulis dengan Tinta Air Mata (Alina Novel)

Alinaone.org – Langit pagi itu tidak biru. Warnanya seperti kertas surat yang sudah terlalu lama terlipat dalam laci — pudar, suram, dan penuh rahasia yang menempel di sela-sela debu. Angin menyelinap pelan lewat celah jendela yang lupa ditutup semalam, mengibaskan tirai tipis seperti sepasang tangan yang tak sabar ingin membelai kenangan. Surat yang Ditulis dengan … Baca Selengkapnya

Jalan Pulang yang Tak Pernah Bisa Ditemukan Meski dengan Peta (Alina Novel)

Alinaone.org – Aku pernah berdiri di sebuah stasiun tua yang bahkan tidak tercantum di peta mana pun. Kabut pagi menggantung malas seperti sisa mimpi yang enggan dibangunkan. Stasiun itu sunyi, begitu sunyi hingga suara detak jam tua di tembok seolah jadi satu-satunya tanda bahwa waktu masih berjalan. Aku menunggu kereta yang katanya akan membawaku pulang. … Baca Selengkapnya

Di Antara Dinding yang Menguping Rahasia Kita (Alina Novel)

Alinaone.org – Aku selalu percaya bahwa setiap rumah punya ingatan. Mereka tak hanya menyimpan debu dan rayap, tapi juga cerita-cerita yang tak pernah sempat diucapkan keras-keras. Kadang rahasia itu bersembunyi di celah retakan tembok, kadang di balik kusen kayu yang lapuk dan bersuara setiap kali angin lewat. Rumah ini… rumah yang kini kutempati, bukan pengecualian. … Baca Selengkapnya

Kenangan Terburuk yang Aku Simpan di Kotak Musik Rusak (Alina Novel)

Alinaone.org – Aku selalu percaya bahwa benda-benda punya kenangan. Mereka merekam, menyimpan, bahkan merintih diam-diam saat tak ada yang melihat. Sama seperti manusia, mereka punya luka. Dan kotak musik di sudut lemari tua itu… dia tahu segalanya. Kenangan Terburuk yang Aku Simpan di Kotak Musik Rusak Kotak itu terbuat dari kayu jati, diukir tangan, warna … Baca Selengkapnya

Rumah yang Hanya Bisa Dilihat Saat Kau Sedih (Alina Novel)

Alinaone.org – Langit menggantung sendu di atas kepala Tara, seperti seseorang yang menahan tangis terlalu lama dan akhirnya menyerah. Langit bukan lagi biru. Bukan pula kelabu. Ia seperti warna yang tidak memiliki nama, seperti hati yang kehilangan arah. Tara duduk sendiri di halte yang lengang. Orang-orang sudah lama hilang dari tempat ini, sejak jalanan besar … Baca Selengkapnya

url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url