Surat yang Ditulis dengan Tinta Air Mata (Alina Novel)

Alinaone.org – Langit pagi itu tidak biru. Warnanya seperti kertas surat yang sudah terlalu lama terlipat dalam laci — pudar, suram, dan penuh rahasia yang menempel di sela-sela debu. Angin menyelinap pelan lewat celah jendela yang lupa ditutup semalam, mengibaskan tirai tipis seperti sepasang tangan yang tak sabar ingin membelai kenangan. Surat yang Ditulis dengan … Baca Selengkapnya

Di Antara Dinding yang Menguping Rahasia Kita (Alina Novel)

Alinaone.org – Aku selalu percaya bahwa setiap rumah punya ingatan. Mereka tak hanya menyimpan debu dan rayap, tapi juga cerita-cerita yang tak pernah sempat diucapkan keras-keras. Kadang rahasia itu bersembunyi di celah retakan tembok, kadang di balik kusen kayu yang lapuk dan bersuara setiap kali angin lewat. Rumah ini… rumah yang kini kutempati, bukan pengecualian. … Baca Selengkapnya

Selamat Tinggal, Rumah yang Tidak Pernah Jadi Pulang (Aliana Novel)

Selamat Tinggal, Rumah yang Tidak Pernah Jadi Pulang (Aliana Novel)

Alinaone.org – (Perjalanan panjang mencari arti ‘rumah’ yang tak selalu berupa bangunan) Aku berdiri di ambang pintu, tangan gemetar menahan kunci yang sudah tua, berkarat di ujung-ujungnya. Kunci yang dulu mengantar senyum kecil ke wajahku setiap pulang sekolah, kini terasa seperti besi dingin yang menusuk telapak tangan. “Ini bukan rumah lagi,” bisikku lirih. Dindingnya masih … Baca Selengkapnya

Ketika Rindu Berbicara dalam Diam (Aliana Novel)

Alinaone.org – Ini adalah kisah Alif, seorang pemuda canggung yang jatuh cinta pada seorang gadis bernama Rania, tetangganya yang selalu ceria. Alif percaya kalau perasaan rindu harus disampaikan lewat aksi nyata, meskipun aksinya sering kali malah jadi bencana komedi. Dari pesan cinta yang salah kirim hingga “operasi ninja” membawakan bubur saat Rania sakit, Alif selalu … Baca Selengkapnya

Traces of Longing at the End of the Rain

Traces of Longing at the End of the Rain

Alinaone.org – The first rain in early December brought a thick scent of nostalgia. The sky above the small town was gray, like a suppressed longing. Nadira’s small steps hurried along the wet streets. The yellow umbrella she brought was unable to protect her from the touch of the rain that had turned into a … Baca Selengkapnya

url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url url